ANALISIS STRATEGI PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING DI KABUPATEN JOMBANG
Strategi Percepatan, Stunting
Abstract
Stunting menjadi masalah dunia karena akibat dari dampaknya mengakibatkan kondisi rendahnya kapasitas intelektual anak dapat menurunkan daya saing dan kualitas sumber daya manusia (SDM) indonesia di masa depan. Menurut data hasil Survei Kesehatan Dasar Kementrian Kesehatan RI (Riskesdes) tahun 2022 angka prevalensi stunting tercatat 5,33 juta (21,6%) anak di bawah usia lima tahun (balita) mengalami stunting. Angka ini masih jauh dari angka target yang ditetapkan oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO), seharusnya angka stunting di bawah 20%. Penelitian ini bertujuan menganalisis perancangan strategi percepatan penurunan stunting di kabupaten Jombang, lokasi penelitian di Kecamatan Tembelang (Desa Pulogedang), Kecamatan Ploso (Desa Rejo Agung), Kecamatan Jombang (Desa Denanyar), Kabupaten Jombang. Hasil penelitian menunjukkan program intervensi dengan sasaran prioritas peningkatan pola asuh anak dibawah lima tahun (balita) atau dibawah dua tahun (baduta) melalui program intervensi peningkatan status gizi sebagai upaya pencegahan stunting pada saat 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Guna untuk menjamin keberlanjutan dan pencapaian yang maksimal dalam penurunan stunting perlu komitmen yang kuat dari berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, akademisi, media, lembaga swadaya masyarakat dan mitra pembangunan.