Integrasi Kearifan Lokal dalam Kurikulum PAI untuk Menangkal Radikalisme di Era Digital
DOI:
https://doi.org/10.32492/arsy.v9i1.9105Keywords:
Pendidikan Agama Islam, Kearifan Lokal, Moderasi Beragama, Media Digital, Kurikulum PAIAbstract
Pendidikan Agama Islam (PAI) memiliki peran strategis dalam membentuk karakter siswa yang berakhlak mulia, moderat, dan berwawasan kebangsaan. Namun, di tengah era digital yang sarat dengan arus informasi yang tak terbendung, pembelajaran PAI menghadapi tantangan dalam menanamkan nilai-nilai moderasi beragama secara efektif. Integrasi nilai-nilai kearifan lokal dalam kurikulum PAI menjadi solusi potensial untuk menjawab tantangan tersebut. Penelitian ini menggunakan metode studi pustaka dengan menelaah berbagai literatur, jurnal ilmiah, dan sumber relevan yang membahas konsep kearifan lokal, moderasi beragama, dan strategi pengembangan kurikulum PAI. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif-kualitatif untuk merumuskan model integrasi yang efektif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai-nilai kearifan lokal, seperti gotong royong, musyawarah, dan penghormatan terhadap perbedaan, memiliki relevansi yang kuat dengan prinsip moderasi beragama. Integrasi nilai-nilai tersebut dalam kurikulum PAI dapat dilakukan melalui pendekatan kontekstual yang mengaitkan materi ajar dengan praktik budaya yang berkembang di masyarakat. Selain itu, pemanfaatan media digital yang berbasis kearifan lokal berperan penting dalam menyebarkan narasi Islam moderat secara efektif kepada generasi muda.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Arsy

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.