https://ejournal.undar.or.id/index.php/jpp/issue/feed Journal of Public Power 2025-01-18T14:20:33+07:00 Khudrotun Nafisah publicpowerjournal@gmail.com Open Journal Systems <p class="mb-0 text-dark"><strong>Journal of Public Power </strong>merupakan publikasi dalam Focus dan Scupe dibidang; Politik, Sosial, Budaya, Sosiologi, dan Hubungan Internasional. Selain itu juga publikasi diluar bidang yang berdampak dengan perubahan sosial baik secara langsung maupun tidak langsung.</p> <p>ISSN : 28089774 EISSN : 28072782 DOI : 10.32492</p> https://ejournal.undar.or.id/index.php/jpp/article/view/719 Praktik Thrifting Pada Kalangan Masyarakat Kelas Atas Konsumen Jombang Thrift Style 2025-01-15T12:14:03+07:00 Karin Tria Amelia karin.t.amelia@gmail.com Abu Tazid akhi.sejati@yahoo.co.id Khudrotun Nafisah nafisah.123@g.mail.com Farichatun Nisa farihah567@g.mail.com <p><em>Thrifting </em>pada mulanya dilandasi karena alasan ekonomi dan konsumsi yang bertujuan untuk keberlanjutan tetapi pada perjalanannya globalisasi dan perkembangan zaman membuat keadaan sosial budaya mengalami perubahan. Kegiatan berbelanja barang bekas yang kerap dilakukan oleh masyarakat golongan kelas bawah, kini sudah berubah bahkan menjadi gaya hidup yang bahkan dapat mencerminkan golongan kelas atas. Topik kajian dalam penelitian ini adalah tentang bagaimana masyarakat kelas atas merepresentasikan gaya hidup nya melalui <em>thrifting </em>terutama konsumen Jombang <em>Thrift Style. </em>Penelitian ini difokuskan kepada masyarakat kelas atas konsumen Jombang <em>Thrift Style</em> dengan teknik penentuan informan menggunakan <em>purposive, </em>kemudian dikaji menggunakan teori masyarakat konsumsi yang dikemukakan oleh Jean Paul Budrillard. Informan dalam penelitian ini terdiri dari anggota komunitas Jombang <em>Thrift Style</em> dan masyarakat kelas atas konsumen Jombang <em>Thrift Style. </em>Hasil dari penelitian ini ditemukan bahwa komunitas Jombang <em>Thrift Style </em>berperan dalam perkembangan <em>thrifting </em>di Kabupaten Jombang. Hadirnya komunitas Jombang <em>Thrift Style </em>juga mampu menghadirkan gaya hidup baru bagi masyarakat kelas atas. Representasi <em>thrifting </em>pada masyarakat kelas atas adalah sebagai berikut: bentuk <em>thrifting </em>dalam simulasi dan simulakra; <em>thrifting </em>menjadi bentuk <em>hyperreality</em>; <em>thrifting </em>mengakibatkan desublimasi simbolis. Motif utama masyarakat kelas atas konsumen Jombang <em>Thrift Style </em>melakukan <em>thrifting </em>adalah sebagai bentuk representasi eksklusifitas golongannya.</p> 2024-12-31T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2024 Karin Tria Amelia, Abu Tazid, Khudrotun Nafisah, Farichatun Nisa https://ejournal.undar.or.id/index.php/jpp/article/view/720 Modal Sosial Sebagai Strategi Survivalensi Pengrajin Tempe Di Desa Tembarak Kecamatan Kertosono 2025-01-15T12:54:01+07:00 Rita Wahyu Rohmawati rita.w.r@yahoo.com Abu Tazid akhi.sejati@yahoo.co.id Nensy Triristina nensy@gmail.com Elva Zakiyatul Fikria elva@gmail.com <p>Penelitian ini menganalisa Pemanfaatan Modal Sosial Sebagai Strategi Survivalensi Pengrajin Tempe di Desa Tembarak Kecamatan Kertosono. Penelitian ini menjelaskan bentuk – bentuk modal sosial serta dampak atas penerapan modal sosial yang dilakukan oleh para pengrajin tempe dalam menjalankan usahanya. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Pengumpulan data dengan wawancara dan observasi. Informan ditentukan dengan teknik purposive, penentuan informan dengan menetapkan kriteria tertentu yang relevan. Dalam penelitian ini menggunakan lima informan. Analisis data menggunakan Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori modal sosial oleh&nbsp; Robert D. Putnam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa telah terjalin jaringan sosial antar sesama pengrajin tempe serta antara pengrajin tempe dengan pembeli. Pengrajin tempe di Desa Tembarak juga telah menerapkan unsur – unsur modal sosial seperti jaringan sosial, kepercayaan dan norma. Dalam mempertahankan usahanya para pengrajin tempe juga menerapkan nilai kejujuran, kesopanan dan keramahan. Hal itu terbukti efektif untuk menarik pembeli bahkan membuat pembeli bersedia berlangganan. Modal sosial memiliki peran penting bagi keberlangsungan suatu usaha. Diterapkannya modal sosial memiliki banyak dampak positif bagi pengrajin tempe di Desa Tembarak.</p> <p>&nbsp;</p> 2024-12-31T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2024 Rita Wahyu Rohmawati, Abu Tazid, Nensy Triristina, Elva Zakiyatul Fikria https://ejournal.undar.or.id/index.php/jpp/article/view/721 Dinamika Konflik Dalam Kesepakatan Bunuh Diri William Traynor 2025-01-15T12:58:06+07:00 Kuswatul Masfufah Zain Lillahfillah17@gmail.com <p>Bunuh diri merupakan hal biasa di kalangan orang-orang Jepang yang dipandang sebagai tindakan bertanggungjawab secara moral. Bunuh diri, juga ada dalam tradisi agama sedangkan di dunia kedokteran dikenal istilah euthanasia (hak untuk mati dengan bantuan orang lain). Penelitian&nbsp; ini menggunakan metode kualititatif dengan pendekatan <em>case study</em> dengan menggunakan <em>studi literatur</em> sebagai teknik pengumpulan data. Sedangkan, teknik analisis data serta menggunakan Triangulasi sebagai teknik pemeriksaan keabsahan data penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dinamika konflik yang dihadapi William Traynor terbagi menjadi empat tahapan yaitu: Pra-Konflik, Konfrontasi, Klimaks dan Pasca-Konflik. Pra-konflik dimulai ketika William mengalami kecelakaan, ia merasa kelelahan karena proses pemulihannya, hal itu membuat William putus asa. Konfrontasi dimulai ketika William berbicara terus terang kepada ibunya tentang keinginannya untuk mengakhiri hidupnya. Hal itu membuat ibunya marah, tetapi ia tidak bisa menolak atau menerima permintaannya. Klimaks konflik William dirasakan muncul dan pecah ketika Louisa mencoba meyakinkan William untuk membatalkan keinginannya melakukan eutanasia di Swiss. Pasca-Konflik ditutup dengan kematian William dan beberapa fakta yang ditemukan oleh Crown Prosecution Service di balik keputusan William untuk mengakhiri hidupnya. Sedangkan tipe konflik, ada dua yaitu konflik Internal dan Eksternal dengan jenis bunuh diri yang dilakukan William Traynor tergolong bunuh diri egoistik yang muncul karena integrasi sosial yang rendah.</p> 2024-12-31T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2024 Kuswatul Masfufah Zain https://ejournal.undar.or.id/index.php/jpp/article/view/722 Konstruksi Sosial Pemberian Susu Formula Sebagai Pengganti Air Susu Ibu (ASI) Terhadap Bayi Dua Tahun (Baduta) Di Kabupaten Malang 2025-01-15T13:02:53+07:00 Abd. Wahid Wahid abdwahid17@gmail.com <p><em>Save The Children</em> menjadi penting dengan maraknya pengunaan susu formula, sehingga menimbulkan pergeseran perilaku masyarakat mengenai pemberian susu formula yang dijadikan pengganti ASI terhadap bayi dua tahun (Baduta). Penelitian ini menggunakan metode kualititatif dengan pendekatan studi kasus. Pengumpulan data dengan <em>indepth interview</em> dan observasi partisipan. Sehingga melahirkan kesimpulan tentang konstruksi sosial masyarakat tentang susu formula, yaitu 1)&nbsp; Susu formula bisa dibawa kemana-mana dan di anggap lebih simple. 2) Susu formula sebagai pengganti ASI, 3) Susu formula sebagai simbol kemewahan dan gengsi sosial dan 4)&nbsp; Kecintaan dan pemujaan terhadap tubuh dari wanita. Pemahaman tersebut dapat menjadikan perilaku masyarakat desa Tumpang Malang mengalami suatu pergeseran. <em>Pertama,</em> alasan ekonomi menyangkut sibuk bekerja, bisnis, dan karir sehingga menjadi motif meninggalkan bayi yang diberikan susu formula. <em>Kedua</em>, alasan non-ekonomi, pemahaman masyarakat tentang susu formula yang diyakini dan dapat menjadikan anak lebih sehat, dan lebih pintar, yang dipengaruhi oleh proses sosialisasi melalui iklan, supporting keluarga dan lingkungan, hegemoni media massa dimana iklan susu formula lebih sensasional dari pada sosialisasi ASI yang dimotori oleh pemerintah, peran bidan sebagai <em>hidden promotion</em>, dan kecintaan masyarakat terhadap tubuh yang ideal. Perspektif konstruksi sosial tersebut melihat pergeseran perilaku masyarakat terhadap pola pengasuhan bayi dua tahun telah mengalami proses sosialisasi yang panjang.</p> 2024-12-31T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2024 Abd. Wahid Wahid https://ejournal.undar.or.id/index.php/jpp/article/view/726 Makna Pemilu 2024 Bagi Pemilih Pemula di Desa Rejoslamet Kecamatan Mojowarno Kabupaten Jombang 2025-01-17T09:54:55+07:00 Waras Harianto Harianto hariantowaras@gmail.com Khudrotun Nafisah nafisah.123@g.mail.com Mukari mukari12@gmail.co.id Winda Nurlaily Rafikalia Iskandar windaterse21@gmail.com <p>Pemilu 2024 merupakan momen penting dalam demokrasi Indonesia, khususnya bagi pemilih pemula yang baru pertama kali berpartisipasi dalam proses pemilu. Partisipasi mereka menjadi krusial karena dapat menentukan arah masa depan bangsa. Melalui penelitian ini diharapkan dapat diperoleh gambaran jelas mengenai tantangan dan peluang yang dihadapi pemilih pemula dalam Pemilu 2024 sehingga dapat mempengaruhi keputusan pemilih pemula. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan metode pengumpulan data melalui wawancara dan observasi. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori partisipasi politik oleh Samuel Huntington dan Waimer. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pemilih pemula di Desa Rejoslamet tertarik berpartisipasi dalam Pemilu 2024 karena kesadaran mereka akan hak dan tanggung jawab demokratis, harapan untuk perubahan dan perbaikan, keinginan untuk memperjuangkan kepentingan rakyat, serta penolakan terhadap praktik negatif dalam pemilu. Faktor yang mempengaruhi keputusan pemilih pemula adalah pendidikan politik, kesadaran masyarakat tentang hak dan tanggung jawab sebagai warga negara, serta kejujuran dan keadilan dalam proses pemilihan. Pemahaman pemilih pemula tentang pentingnya pemilu memiliki pemahaman yang baik tentang pentingnya pemilu dalam sistem demokrasi, termasuk konsep pemilu, tujuan pelaksanaan pemilu, dan harapan untuk Pemilu 2024.</p> 2024-12-31T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2024 Waras Harianto Harianto, Nafis, Mukari, Winda