https://ejournal.undar.or.id/index.php/kambium/issue/feed KAMBIUM Jurnal Pertanian 2025-06-17T00:00:00+07:00 Nanik Lutfiyah nanik.pat@undar.ac.id Open Journal Systems <p><strong>KAMBIUM Jurnal Pertanian</strong> adalah jurnal yang dikelola oleh Fakultas Pertanian Universitas Darul Ulum, Jombang, Jawa Timur, Indonesia. <strong>KAMBIUM Jurnal Pertanian</strong> bertujuan untuk mempublikasikan hasil penelitian dan kajian yang berkualitas tentang pertanian, serta menjadi wadah bagi para peneliti, akademisi, dan praktisi pertanian untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman. Kami berharap jurnal ini dapat berkontribusi pada pengembangan pertanian yang berkelanjutan dan berdaya saing di Indonesia. Jurnal ini akan memfokuskan pada topik-topik: Agribisnis dan manajemen pertanian, Agroteknologi dan inovasi pertanian, Ilmu pertanian lainnya, seperti agronomi, ilmu tanah, dan entomologi, Pembangunan pertanian berkelanjutan dan ketahanan pangan, Kebijakan pertanian dan pengembangan pedesaan, dan Ilmu yang berkaitan dengan pertanian lainnya</p> https://ejournal.undar.or.id/index.php/kambium/article/view/900 Strategi Pengembangan Produk Jajanan Tradisional (Dumbleg) Khas Gondang-Nganjuk 2025-06-01T06:37:52+07:00 Nur Salam nursalam686@gmail.com Enis Muazaroh enis.muazaroh65@gmail.com Triana Triana tria57037@gmail.com <p>Usaha dumbleg merupakan industri rumah tangga yang bergerak di bidang pengolahan, produk yang dihasilkan adalah dumbleg yang merupakan makanan khas Daerah Nganjuk. Dumbleg telah ada mulai tahun 1942, namun perkembangan usaha ini belum terlihat, sehingga hal tersebut menuntut pemilik untuk menciptakan konsep strategi pengembangan usaha yang sesuai agar dapat mendorong untuk tumbuh dan berkembang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Apa sajakah faktor-faktor yang menjadi kekuatan, kelemahan, kesempatan dan ancaman bagi usaha makanan khas Nganjuk (dumbleg) di Kecamatan Gondang, Kabupaten Nganjuk, (2) Bagaimanakah strategi yang tepat dalam pengembangan usaha makanan khas Nganjuk (dumbleg) di Kecamatan Gondang, Kabupaten Nganjuk, (3) Apakah prioritas strategi dalam pengembangan usaha makanan khas Nganjuk (dumbleg) di Kecamatan Gondang, Kabupaten Nganjuk.&nbsp;Metode &nbsp;pengolahan &nbsp;dan &nbsp;analisis &nbsp;data &nbsp;yang&nbsp; digunakan &nbsp;adalah &nbsp;Analisis SWOT, yang meliputi IFE, EFE, kemudian dikembangkan menggunakan Analisis Matrik I-E dan Matriks SWOT, serta penentuan strategi prioritas menggunakan Analisis QSPM. Berdasarkan analisis SWOT dan QSPM diperoleh satu alternatif yang dapat diprioritaskan oleh industri rumah tangga ini adalah melakukan produksi setiap hari dengan kapasitas sesuai dengan permintaan konsumen dengan total TAS terbesar yaitu 6.054.</p> 2025-06-21T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2025 KAMBIUM https://ejournal.undar.or.id/index.php/kambium/article/view/901 Pengaruh Kombinasi Pestisida Nabati Terhadap Mortalitas Ulat Grayak (Spodoptera litura F) Secara In Vitro 2025-06-01T06:49:16+07:00 Dwi Wulandari wulan.fapertaundar@gmail.com Nanik Lutfiyah nanik.fpundar61@gmail.com Dicki Akbar Ramadhan dickyakbarrmd@gmail.com <p>Pestisida nabati adalah pestisida yang biasanya bahan-bahannya berasal dari tumbuhan liar atau dari bagian tumbuhan seperti daun, akar, batang dan buah. Bahan-bahan ini diolah dalam berbagai bentuk seperti bentuk tepung, ekstrak atau resin yang merupakan hasil pengambilan cairan metabolisme sekunder dari bagian tumbuhan yang digunakan sebagai pestisida. Penelitian ini merumuskan permasalahan yakni Bagaimana pengaruh kombinasi pestisida nabati terhadap mortalitas ulat grayak secara <em>in vitro</em> dan bagaimana pengaruh kombinasi pestisida nabati terhadap aktivitas makan ulat grayak secara <em>in vitro</em>.&nbsp; Percobaan pengaruh kombinasi pestisida nabati terhadap mortalitas ulat grayak secara in vitro ini merupakan percobaan yang menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 6 perlakuan kombinasi pestisida nabati dimana setiap perlakuan diulang sebanyak 4 kali, Sehingga percobaan ini terdiri dari 24 unit perlakuan. Hasil yang diperoleh pada kombinasi pestisida nabati dengan konsentrasi P2 sebesar 1 ml dan P5 (8 ml) menunjukkan hasil yang lebih baik dari perlakuan kombinasi pestisida nabati lainnya. Kombinasi pestisida nabati dengan beberapa perlakuan efektif dalam menurunkan aktivitas makan ulat grayak secara nyata. Sedangkan kombinasi pestisida nabati dengan konsentrasi P4 (4 ml) menunjukkan hasil yang baik dari perlakuan kombinasi pestisida nabati lainnya.</p> 2025-06-21T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2025 KAMBIUM https://ejournal.undar.or.id/index.php/kambium/article/view/902 Strategi Pemasaran Kopi Lokal Di Desa Pangklungan Kecamatan Wonossalam Kabupaten Jombang 2025-06-01T06:58:35+07:00 Handi Widyawan handiwadyawan33@gmail.com Effy Indriati effiindriati@gmail.com Ancha Budi Wicaksana ancabudiwis@gmail.com <p>Indonesia merupakan salah satu produsen kopi terbesar di dunia. Kopi merupakan salah satu komoditi hasil perkebunan mempunyai peran cukup penting dalam kegiatan perekonomian di Indonesia. Selain untuk pemenuhan kebutuhan dalam negeri, kopi juga menjadi salah satu komoditas ekspor unggulan yang menyumbang devisa negara. Dengan demikian perlu adanya strategi pemasaran yang digunakan untuk menganalisis alternatif strategi pemasaran yang tepat guna dapat lebih mendapatkan banyak konsumen dan merambah ke daerah-daerah lain. Oleh karena itu, peneliti ingin fokus membahas pada penelitian ini mengenai “Analisis Strategi Pemasaran Kopi Lokal di Desa Pangklungan Kecamatan Wonossalam Kabupaten Jombang (Studi Kasus pada Perkebunan Kopi Excelsa)” dengan analisis Strength, Weakness, Oportunity, dan Threats (SWOT) dan Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM).</p> <p>Metode dasar penelitian adalah deskriptif analitis. Lokasi penelitian dilakukan di perkebunan Kopi Excelsa, Desa Pangklungan, Kecamatan Wonossalam, Kabupaten Jombang. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data primer dan data sekunder Metode analisis data pada penelitian ini menggunakan analisis faktor-faktor lingkungan internal dan eksternal perusahaan, analisis SWOT dan analisis QSPM.</p> <p>Hasil penelitian menunjukkan: (1) Nilai skor IFAS pada faktor internal strategi sebesar 1,66 dan nilai skor EFAS pada faktor eksternal strategi sebesar 2,43. Angka ini menandakan bahwa usaha Kopi Excelsa cenderung lemah namun peluang pengembangan usaha Kopi Excelsa terbuka secara lebar. (2) Analisis SWOT menghasilkan alternatif strategi berdasarkan analisis faktor internal dan eksternal. (3) Urutan rekomendasi prioritas strategi berdasarkan hasil analisis matriks QSPM dimulai dari yang paling penting dengan urutan sebagai berikut: a. Mempertahankan variasi produk dan memasarkan secara online dengan sistem pembayaran yang lebih variatif dan tetap aman, b. Mendaftarkan izin usaha Kopi Excelsa dan mematenkan sebuah merek pada kemasan dengan teknologi yang mumpuni agar lebih terkenal. c. Menetapkan harga yang berbeda untuk B2B dan B2C agar konsumen yang ingin menjual lagi mendapatkan harga yang lebih murah dari konsumen B2C. d. Menetapkan harga dengan memerhatikan fluktuasi yang disebabkan oleh faktor ekonomi makro. e. Melakukan perbaikan investasi pada teknologi agar lebih modern dan memiliki kualitas produk yang sesuai dengan standar yang telah ditetapkan untuk makanan dan minuman, terutama komoditas kopi.</p> 2025-06-21T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2025 KAMBIUM https://ejournal.undar.or.id/index.php/kambium/article/view/903 Pengaruh Pemberian Pupuk Kandang Ayam Dan Poc Ferinsa Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Lobak Putih (Raphanus sativus L.) 2025-06-01T07:04:30+07:00 Agus Fahmi fahmi.arwani4@gmail.com Daru Setyo Rini darurini@gmail.com Ivan Nur Fajri ivan.nurfajri@gmail.com <p>Penelitian ini telah dilaksanakan di Desa candikuning II, Kec. Baturiti, Kab. Tabanan, Provinsi Bali. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai April 2023. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian POC Ferinsa dan pupuk kandang ayam terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman lobak putih. Metode yang digunakan adalah rancangan acak kelompok faktorial (RAK) dengan dua faktor, faktor 1pupuk kandang ayam dengan 4 taraf yaitu: A<sub>0</sub> (kontrol), A<sub>1</sub> (7,5 ton/ha), A<sub>2</sub> (11,25 ton/ha), A<sub>3</sub> (15 ton/ha) dan faktor 2 POC Ferinsa dengan 4 taraf yaitu: F<sub>0</sub> (Kontrol), F<sub>1</sub> (50 m/liter air), F<sub>2</sub> (150 ml /liter air), F<sub>3</sub> (250 ml /liter air) di ulang 3 kali. Parameter yang diamati meliputi panjang tanaman, jumlah daun, panjang umbi, diameter umbi, dan berat umbi. Data hasil pengamatan dianalisa menggunakan <em>analisis of varians</em> (ANOVA = 5%) dan di lanjut menggunakan uji lanjut beda nyata jujur (BNJ). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk kandang ayam dan POC Ferinsa berpengaruh sangat nyata terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman lobak putih. Perlakuan&nbsp; A3F3 (pemberian pupuk kandang ayam 15 ton/ha + POC Ferinsa 250 ml/liter air) memberikan hasil terbaik pada semua parameter pengamatan (tinggi tanaman, jumlah daun, panjang umbi, diameter umbi dan berat umbi). Kesimpulannya, pemberian POC Ferinsa dan pupuk kandang ayam dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman lobak putih.</p> 2025-06-21T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2025 KAMBIUM https://ejournal.undar.or.id/index.php/kambium/article/view/904 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kesediaan Petani untuk Menanam Bayam dengan Sistem Kontrak 2025-06-01T07:08:27+07:00 M Sofwan sofwanfaperta70@gmail.com Mochammad Ilham Firdaus milhamfirdaus11@gmail.com Mike Nur Widyanti mnurwidyanti@gmail.com <p>Sistem kontrak dalam budidaya bayam menjadi salah satu strategi untuk meningkatkan kesejahteraan petani dengan memberikan kepastian harga dan jaminan pasar. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan petani dalam memilih sistem kontrak serta menentukan faktor dominan yang berperan dalam keputusan tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah wawancara terhadap 30 petani bayam, terdiri dari 20 petani yang mengikuti sistem kontrak dan 10 petani yang tidak mengikuti sistem kontrak.&nbsp;Hasil penelitian menunjukkan bahwa petani yang bersedia mengikuti sistem kontrak umumnya berusia di bawah 40 tahun dan memiliki akses luas terhadap informasi digital. Mereka tertarik pada kepastian harga, jaminan penjualan, serta akses terhadap pinjaman modal dan pembinaan teknis. Sebaliknya, petani yang lebih berpengalaman dalam budidaya dan pemasaran cenderung memilih sistem non-kontrak karena mereka sudah memiliki jaringan pasar yang stabil dan lebih fleksibel dalam menentukan harga jual.&nbsp;Faktor dominan yang mempengaruhi keputusan petani adalah jaminan penjualan dan akses terhadap informasi pasar. Petani muda lebih mengutamakan keamanan dalam pemasaran hasil panen, sedangkan petani berpengalaman lebih memilih kebebasan dalam mengelola usaha tani mereka. Oleh karena itu, untuk meningkatkan partisipasi petani dalam sistem kontrak, diperlukan pendekatan yang lebih fleksibel dan adaptif terhadap kebutuhan masing-masing kelompok petani.</p> 2025-06-21T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2025 KAMBIUM