Konstruksi Sosial Pemberian Susu Formula Sebagai Pengganti Air Susu Ibu (ASI) Terhadap Bayi Dua Tahun (Baduta) Di Kabupaten Malang
Abstract
Save The Children menjadi penting dengan maraknya pengunaan susu formula, sehingga menimbulkan pergeseran perilaku masyarakat mengenai pemberian susu formula yang dijadikan pengganti ASI terhadap bayi dua tahun (Baduta). Penelitian ini menggunakan metode kualititatif dengan pendekatan studi kasus. Pengumpulan data dengan indepth interview dan observasi partisipan. Sehingga melahirkan kesimpulan tentang konstruksi sosial masyarakat tentang susu formula, yaitu 1) Susu formula bisa dibawa kemana-mana dan di anggap lebih simple. 2) Susu formula sebagai pengganti ASI, 3) Susu formula sebagai simbol kemewahan dan gengsi sosial dan 4) Kecintaan dan pemujaan terhadap tubuh dari wanita. Pemahaman tersebut dapat menjadikan perilaku masyarakat desa Tumpang Malang mengalami suatu pergeseran. Pertama, alasan ekonomi menyangkut sibuk bekerja, bisnis, dan karir sehingga menjadi motif meninggalkan bayi yang diberikan susu formula. Kedua, alasan non-ekonomi, pemahaman masyarakat tentang susu formula yang diyakini dan dapat menjadikan anak lebih sehat, dan lebih pintar, yang dipengaruhi oleh proses sosialisasi melalui iklan, supporting keluarga dan lingkungan, hegemoni media massa dimana iklan susu formula lebih sensasional dari pada sosialisasi ASI yang dimotori oleh pemerintah, peran bidan sebagai hidden promotion, dan kecintaan masyarakat terhadap tubuh yang ideal. Perspektif konstruksi sosial tersebut melihat pergeseran perilaku masyarakat terhadap pola pengasuhan bayi dua tahun telah mengalami proses sosialisasi yang panjang.
References
Ahmadi, R. (2014). Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: Ar-Ruzz Media.
Aprilia Yesie, 2009. Hipnostetri. Rileks Nyaman dan Aman saat Hamil dan Melahirkan. Jakarta. Gagas Media.
Arisandi, Herman. (2015). Buku Pintar Pemikiran Tokoh-Tokoh Sosiologi dari Klasik sampai Modern. Yogyakarta: IRCiSoD Diva Pess.
Baskoro, A. (2008). ASI Panduan Praktis Ibu Menyusui. Yogyakarta: Banyu Media.
Bachtiar, Wardi, (2006). Sosiologi Klasik. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Mulyana, Deddy.(2006). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosda Karya
Moleong J Lexy, (2002). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya
_________. (2009).Metodologi Penelitian Kualitatif.Bandung: Remaja Rosda Karya.
_________.(2004). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Tazid, A. (2020). Interrelasi Disiplin Ilmu Sosiologi. Catatan Kunci & Ikhtisar Teoritik.Malang : Jakad Media Publishing
Tazid, A. (2017). Tokoh, Konsep, dan Kata Kunci Teori Postmodern. Yogyakarta: Depublish.
Upe, A. (2010). Tradisi Aliran dalam Sosiologi. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Utsman, S. (2009). Dasar-dasar Sosiologi Hukum Makna Dialog antara Hukum & Masyarakat. Yokyakarta : Pustaka Pelajar.
Yayuk and Poernomo. (2003). Sosiologi Pedesaan. Yogyakarta : Lapera Pustaka Utama.
Yuliarti, N. (2010). Keajaiban ASI, Makanan Terbaik untuk Kesehatan, Kecerdasan, dan Kelincahan Si Kecil. Yogyakarta: CV. Andi OFFSET.
Wahid Iqbal. 2009. Sosiologi untuk Keperawatan, Pengantar dan Teori. Jakarta: Salemba Medika.
Walgito, Bimo (2002). Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta. Andi offset.
Wiryo, H. (2002). Peningkatan Gizi Bayi, Anak, Ibu Hamil Dan Menyusui Dengan Makanan Lokal. Jakarta: Sagung Seto.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Abd. Wahid

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.