Kepemimpinan Transformasional Dalam Pengentasan Stunting Di Desa Mojokambang, Bandarkedungmulyo, Jombang
DOI:
https://doi.org/10.32492/jpp.v7i2.7202Keywords:
Kepemimpinan, Transformasional, Pengetahuan, Keluarga, Balita, StuntingAbstract
Stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang, yang ditandai dengan panjang atau tinggi badannya berada di bawah standar, sehingga membutuhkan kerja-kerja kolektif dengan kebijakan dan program yang inovatif dan terstruktur. Penelitian ini menggunakan metode kualititatif, pengumpulan data dengan indepth interview, observasi partisipan, dan dokumen-dokumen tentang stunting. Penentuan informan dilakukan dengan teknik purposif, triangulasi untuk keabsahan data dengan triangulasi informan, waktu dan cara. Analisa data dengan menggunakan model Miles and Haberman. Hasil dari penelitian ini adalah permasalahan stunting berkaitan dengan Knowledge yang berkaitan dengan pola pikir, pengetahuan, informasi, masyarakat ada yang memperoleh akses dan ada yang tidak mengetahui tentang stunting. Namun demikian baik yang tahu/tidak tahu tidak dapat memenuhi standar Kesehatan karena kondisi ekonomi keluarga (lower economic) sehingga, peran pemerintah desa secara kolaboratif melalui tranformasi yang dilakukan kepala desa dengan melakukan upaya self regulation dengan berupaya merubah pola pikir melalui meningkatkan kesadaran pada masyarakat dengan melakukan edukasi secara rutin baik formal maupun informal, sehingga Pemerintah Desa menyiapkan infrastruktur mulai dari tempat treatmen, SDM (kader), program, hingga anggaran desa untuk penurunan stunting.
References
Bella, F. D., Fajar, N. A., & Misnaniarti, M. (2020). Hubungan pola asuh dengan kejadian stunting balita dari keluarga miskin di Kota Palembang. Jurnal Gizi Indonesia, 8(1), 31. https://doi.org/10.14710/jgi.8.1.31-39
Creswell, J. (2015). Research Design: Qualitative and Quantitative (3rd ed.). Pustaka Pelajar.
Heriawan, T., Azwar, A., & Elfitra, E. (2021). Ntino Ngasuh Cucung: Dari Kultural, Pola Asuh Tradisional Hingga Penyebab Stunting. Indonesian Journal of Religion and Society, 3(2), Article 2. https://doi.org/10.36256/ijrs.v3i2.239
Hidayah, D. I. (2022). KONSTRUKSI MASYARAKAT TENTANG STUNTING DI KECAMATAN SUMBERASIH KABUPATEN PROBOLINGGO. Paradigma, 11(1), Article 1. https://ejournal.unesa.ac.id
Hidayat, M. S., & Pinatih, G. N. I. (2017). PREVALENSI STUNTING PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SIDEMEN KARANGASEM. 6(7).
Kuswarno, E. (2009). Metodologi PEnelitian Komunikasi: Fenomenologi, Konsepsi, PEdoman dan Contoh Penelitiannya. Widya Padjajaran.
Perpres Nomor 72 Tahun 2021.pdf. (n.d.).
Setyowati, H. (2022). Hubungan Pola Asuh Ibu Dan Pengetahuan Ibu Tentang Stunting Dengan Kejadian Stunting Pada Anak Usia 12-24 Bulan Di Pandeglang, Banten Dan Tinjauan Menurut Pandangan Islam. Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 2(11), 938–951. https://doi.org/10.36418/cerdika.v2i11.465
Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Alfabeta.
Wahyuningsih, E., Mukar, M. I., Universitas Darul Ulum, Susetiani, A. E., & Universitas Darul Ulum. (2020). STUNTING DI DESA PLABUHAN KECAMATAN PLANDAAN KABUPATEN JOMBANG. Well Being, 5(2), 63–74. https://doi.org/10.51898/wb.v5i2.67
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Naning Setiyowati, Endah Wahyuningsih, Khudrotun Nafisah

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.




