Rekomendasi Implementasi Layanan Mobile 5G Untuk Institusi Pendidikan Menggunakan Cost Benefit Analysis (CBA)

Authors

  • May Hendra Panjaitan Panjaitan Politeknik Industri Petrokimia Banten

DOI:

https://doi.org/10.32492/nucleus.v4i1.4103

Keywords:

5G, Cost and Benefit Analysis, broadband, NPV

Abstract

Salah satu kendala utama dalam implementasi jaringan 5G adalah biaya yang tinggi. Infrastruktur yang diperlukan untuk mendukung jaringan 5G jauh lebih kompleks dan mahal dibandingkan dengan 4G. Misalnya, untuk membangun satu menara 5G, penyedia layanan harus mengeluarkan biaya yang signifikan untuk perangkat keras dan perangkat lunak yang diperlukan, serta untuk lisensi frekuensi. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi operator seluler, terutama di negara berkembang seperti Indonesia, di mana anggaran untuk pengembangan infrastruktur sering kali terbatas. Dalam konteks ini, penting untuk mempertimbangkan bagaimana biaya tersebut dapat diimbangi dengan manfaat yang diperoleh dari penerapan teknologi ini.Layanan 5G adalah layanan seluler yang mulai banyak diimplementasikan di Indonesia. Berdasarkan Kementerian Kominfo, penetrasi 5G di Indonesia sebesar 2,9 % pada 2023. Salah satu kendala dari implementasi jaringan 5G adalah besarnya biaya yang dibutuhkan dibandingkan teknologi 4G dan kecendrungan masyarakat Indonesia yang memakai layanan broadband hanya untuk keperluan hiburan dan mencari berita. Institusi pendidikan berpotensi menjadi sumber pendapatan lain dalam penggunaan jaringan 5G. Berdasarkan metode cost and benefit analysis, implementasi jaringan 5G di Politeknik Industri Petrokimia Banten layak dilakukan. Hal ini tercermin dari nilai Net Present Value (NPV) sebesar $727.028,2.

References

M. Bongard, K. Grunert and S. Aleksic, "Techno-Economic Analysis of Deployment Options for Converged 5G Wireless-Optical Access Networks," 2020 43rd International Convention on Information, Communication and Electronic Technology (MIPRO), Opatija, Croatia, 2020, pp. 401-406, doi: 10.23919/MIPRO48935.2020.9245174.

M. I. C. Latukolan, N. M. Adriansyah and A. T. Hanuranto, "Techno-Economic Analysis of 5G Implementation at Frequency 2.3 GHz for Bandung City," 2022 International Conference on Informatics Electrical and Electronics (ICIEE), Yogyakarta, Indonesia, 2022, pp. 1-6, doi: 10.1109/ICIEE55596.2022.10010098..

A. Chiha, M. Van der Wee, K. Briggs and D. Colle, "Techno-economic evaluation of a brokerage role in the context of integrated satellite-5G networks," 2020 6th IEEE Conference on Network Softwarization (NetSoft), Ghent, Belgium, 2020, pp. 1-5, doi: 10.1109/NetSoft48620.2020.9165508.

A. Basaure, S. Ruutu and T. R. Casey, "Modeling Network Effects in Techno-Economic Analysis: A 5G Platform Case for Connected Vehicles," in IEEE Communications Magazine, vol. 61, no. 2, pp. 64-70, February 2023, doi: 10.1109/MCOM.001.2200308.

L. Chinchilla-Romero, J. Prados-Garzon, R. Vasist and M. Goordazi, "Economic Feasibility of 5G-Based Autonomous Mobile Robots Solutions for Industry 4.0," in IEEE Communications Magazine, vol. 62, no. 11, pp. 52-59, November 2024, doi: 10.1109/MCOM.005.2400125.

P. Pavon-Marino et al., "Techno-Economic Impact of Filterless Data Plane and Agile Control Plane in the 5G Optical Metro," in Journal of Lightwave Technology, vol. 38, no. 15, pp. 3801-3814, 1 Aug.1, 2020, doi: 10.1109/JLT.2020.2982131.

S. F. Yunas, J. Niemelä, M. Valkama and T. Isotalo, "Techno-economical analysis and comparison of legacy and ultra-dense small cell networks," 39th Annual IEEE Conference on Local Computer Networks Workshops, Edmonton, AB, Canada, 2014, pp. 768-776, doi: 10.1109/LCNW.2014.6927733.

Downloads

Published

2025-05-15

How to Cite

Panjaitan, M. H. P. (2025). Rekomendasi Implementasi Layanan Mobile 5G Untuk Institusi Pendidikan Menggunakan Cost Benefit Analysis (CBA). Nucleus Journal, 4(1), 16–23. https://doi.org/10.32492/nucleus.v4i1.4103

Issue

Section

Articles